Skip to main content

Dulu, Anda mengenal 2 jenis transmisi yaitu transmisi mobil manual dan transmisi mobil matic konvensional, tapi saat ini sudah lebih banyak jenis transmisi mobil matic seperti matic CVT, DCT AMT atau yang lainnya. Kali ini kita membahas mengenai apa perbedaan mobil transmisi matic konvensional (AT) dengan mobil transmisi matic CVT.

Transmisi mobil matic CVT

Transmisi mobil matic CVT (Continuously Variable Transmission) menggunakan perangkat puli dan sabuk baja sebagai komponen utama penggerak transmisi. Transmisi jenis CVT dapat melakukan perubahan gigi rasio menyesuaikan dengan putaran mesin. Hal ini membuat transmisi mobil matic CVT memiliki perpindahan gigi yang sangat halus dan jarang terjadi hentakan ketika perpindahan gigi.

Selain itu, transmisi mobil matic CVT juga membuat pengemudi tidak memerlukan RPM tinggi untuk mendapatkan akselerasi. Oleh karena itu, mobil yang menggunakan sistem transmisi mobil ini cenderung lebih irit BBM daripada mobil yang menggunakan transmisi mobil matic konvensional AT (Torque Converters). Beberapa contoh mobil dengan transmisi CVT yang ada di Indonesia seperti Honda Mobilio, Honda BRV, Honda Jazz, Honda Brio, Toyota Yaris, Toyota Vios, Toyota Camry dan masih banyak lagi.

Transmisi mobil matic konvensional (AT)

Berbeda dengan transmisi mobil matic CVT, transmisi mobil matic konvensional menggunakan 3 komponen utama untuk melakukan perpindahan gigi. Torque converters, planetary gear set dan hydraulic control unit yang memiliki peranannya masing-masing.

Pengubah torsi (Torque Converters) pada transmisi mobil matic konvensional bekerja seperti kopling pada mobil manual. Sedangkan planetary gear set adalah rasio gigi pada sistem kerja sistem transmisi matic konvensional. Dan yang terakhir, Hydraulic control unit adalah komponen yang mengatur kopling di setiap perpindahan gigi mobil matic.

Kelebihan dan kekurangan mobil matic transmisi konvensional dan CVT

Kelebihan mobil transmisi matic CVT

  • Perpindahan gigi yang cukup halus
  • Memiliki kemampuan engine brake yang lebih besar
  • Irit BBM karena mesin RPM (putaran mesin) rendah walaupun di kecepatan tinggi

Kekurangan mobil transmisi CVT

  • Akselerasi di kecepatan rendah kurang terasa
  • Penggantian oli transmisi CVT harus dilakukan secara berkala
  • Sedikit kurang bertenaga ketika melewati medan yang berat

Kelebihan mobil transmisi matic konvensional (AT)

  • Memiliki akselerasi yang lebih baik ketimbang transmisi mobil CVT
  • Komponen pengganti lebih mudah didapat
  • Lebih mudah perawatannya

Kekurangan mobil transmisi matic konvensional (AT)

  • Engine brake harus dibarengi dengan perpindahan model transmisi (D-D3)
  • Hentakan perpindahan transmisi cukup terasa
  • Konsumsi BBM tidak seirit mobil transmisi CVT

Itulah beberapa perbedaan transmisi mobil matic konvensional (AT) dan CVT. Transmisi CVT sejatinya adalah pengembangan transmisi konvensional untuk menambah kenyamanan saat berkendara. Walaupun begitu, kita setuju bukan bahwa baik itu mobil matic konvensional atau CVT sama-sama menguntungkan ketimbang mobil manual.

Untuk menjaga performa transmisi matic dan CVT anda, Hotshot’s Secret memiliki produk yang cocok untuk tugas tersebut, yaitu Hotshot’s Secret Shift Restore. Hotshot’s Secret Additive CVT Shift Restore direkayasa untuk melarutkan gum dan varnish berbahaya yang terbentuk dari waktu ke waktu pada permukaan komponen transmisi presisi dengan aman. CVT dan additive cairan transmisi otomatis ini juga melumasi dan melindungi komponen utama ini untuk masa pakai transmisi yang lebih lama. Gunakan sebagai produk pemeliharaan preventif atau untuk memperbaiki masalah yang ada.

Gunakan sebanyak 1 -2 oz per 1 liter oli transmisi.

Leave a Reply

Chat Whatsapp