Perusahaan membuat aditif oli mesin dari berbagai senyawa kimia yang dirancang untuk meningkatkan kinerja pelumas oli dasar. Salah satu peran utama aditif ini adalah meningkatkan sifat oli yang ada dengan demulsifying agents, anti-foam agents, antioxidants and corrosion inhibitors. Aditif minyak juga memberikan minyak dasar dengan sifat baru – contoh aditif ini termasuk detergents, tackiness agents, extreme pressure additives and metal deactivators. Aditif oli ini juga menggunakan peningkat indeks viskositas dan depresan titik tuang untuk menekan karakteristik base oil yang berpotensi membahayakan.

 Anda dapat menemukan aditif oli mesin yang terbuat dari berbagai senyawa kimia untuk memberikan hasil yang berbeda. Misalnya, Anda dapat memilih aditif oli mesin yang dirancang untuk mesin yang lebih tua yang mencegah kebocoran dan memperbaiki seal, sementara Anda juga dapat menemukan aditif oli mesin yang dibuat untuk membantu motor diesel beroperasi lebih bersih. Dengan semua tujuan yang berbeda ini, pembeli dapat berinvestasi dalam aditif oli mesin yang dibuat untuk kebutuhan mesin mereka.

Oli mesin juga penting untuk keefektifan mesin. Tanpa aditif, oli mesin tidak dapat menjalankan tugas utamanya. Meskipun oli mesin sering kali dilengkapi dengan aditif, aditif oli mesin purnajual dapat sangat meningkatkan kinerja oli motor. Aditif yang dikemas dengan oli mesin dapat terdegradasi karena dekomposisi, oksidasi, pengendapan, dan filtrasi. Selain itu, aditif oli dapat terserap ke dalam air, logam, asam, dan partikel mesin.

 Saat oli mesin anda rusak, mesin anda dapat mengalami keausan yang lebih besar. Kerusakan mesin ini dapat mengakibatkan lumpur oli, kerusakan, panas berlebih, karat, korosi dan mengurangi penghematan bahan bakar. Karena oli mesin dapat rusak dengan cepat, additive oli purnajual sangat penting. Mereka dapat memulihkan properti yang hilang, melindungi mesin anda dari waktu ke waktu dan meningkatkan kinerjanya.

Pembeli dapat menemukan beberapa jenis aditif oli mesin untuk kendaraan mereka. Berbagai jenis aditif oli mesin memungkinkan anda memilih versi yang dirancang untuk menyelesaikan masalah yang anda alami atau mencegah masalah umum. Misalnya, satu tujuan aditif oli mungkin untuk membersihkan komponen mesin, sementara yang lain mungkin untuk mengurangi pembentukan busa.

Di bawah ini adalah beberapa jenis utama oil aditif:

1. RUST AND CORROSION INHIBITORS

Jika dibiarkan, oli motor dapat mulai teroksidasi lebih cepat dan mengandung lebih banyak asam, yang dapat menyebabkan karat dan korosi pada mesin anda. Anda dapat menambahkan penghambat karat dan korosi ke mesin anda untuk melindunginya dari kerusakan bahan kimia. Aditif ini memperlambat oksidasi dan menetralkan asam berbahaya. Produsen biasanya membuat aditif ini dengan campuran kalsium dan barium sulfonat. Kombinasi aditif ini membentuk lapisan pelindung pada bagian logam, mencegah air menempel pada komponen logam dan menyebabkan karat.

2. ANTIFOAMANTS

Jika oli mesin berdiri sendiri, dapat menimbulkan gelembung udara, yang menyebabkan kavitasi dan kehilangan tekanan oli. Gelembung udara kecil juga dapat mulai berbusa, dengan busa berlebih yang menyebabkan korosi karena kurangnya pelumasan mesin yang tepat. Karena busa berlebih berbahaya bagi mesin, antifoamant adalah pilihan yang populer karena mencegah oli berbusa saat melewati mesin.

Antifoamant menghentikan pembentukan busa dengan mengurangi tegangan permukaan antara oli mesin dan gelembung udara. Tegangan permukaan yang menurun memudahkan gelembung udara untuk meletus sebelum mulai berbusa. Mencegah busa oli mesin dengan antifoamant juga membantu mencegah korosi. Jika Anda menggunakan antifoamant, pastikan Anda menggunakan jumlah yang sesuai, karena penggunaan yang berlebihan justru dapat menyebabkan lebih banyak gelembung udara.

3. DETERGENTS

Endapan cenderung terbentuk di mesin dan menyebabkan karat. Produsen oli membuat deterjen untuk membersihkan mesin dengan menghilangkan asam selama oksidasi dan mengurangi kotoran oli. Mereka memastikan kotoran dan endapan oli tetap larut, menjaganya agar tidak terbentuk di mesin kendaraan anda dan menciptakan lumpur oli yang berbahaya.

4. ANTI-WEAR ADDITIVES

Suku cadang dan komponen mesin mengalami keausan seiring waktu karena berkurangnya pelumasan oli motor dan peningkatan gesekan. Aditif anti-wear melindungi komponen mesin ini dari keausan dengan membuat lapisan tipis pelumas pada bagian-bagian mesin yang terbuat dari logam. Pelumasan ini mencegah kerusakan dan keausan lainnya dengan mengurangi gesekan. Beberapa pabrikan juga merancang aditif anti-wear yang melindungi mesin dari korosi dan memperlambat oksidasi.

5. VISCOSITY MODIFIERS

Sering disebut sebagai peningkat indeks viskositas, pengubah viskositas adalah beberapa aditif oli mesin yang paling efektif, karena memengaruhi indeks viskositas oli secara positif. Indeks viskositas ini mengacu pada seberapa besar viskositas oli bervariasi selama operasi. Selama pengoperasian mesin, viskositas oli berubah saat motor memanas dan mendinginkannya.

Jika viskositas motor Anda sering berfluktuasi, oli tidak akan mudah mengalir dalam suhu dingin dan akan terlalu encer dalam suhu tinggi. Pengubah viskositas mencegah efek negatif ini terjadi dengan mengatur viskositas oli. Terlepas dari suhunya, aditif oli ini menjaga oli motor Anda dalam kisaran viskositas yang ideal.

6. DISPERSANTS

Dispersan men suspensi partikel padat oli mesin anda untuk mencegah lumpur dan pengendapan. Dengan men suspensi partikel padat, kotoran yang berpotensi berbahaya ini tidak dapat menempel pada komponen logam. Perusahaan merancangnya untuk menjaga oli mesin anda pada viskositas yang tepat untuk kinerja yang optimal, tidak peduli suhunya.